Proposal CBDC - TFI

CBDC – TFI
Character Building Pancasila


MELAKUKAN KEGIATAN-KEGIATAN KEMANUSIAAN


logo-binus.png


Mewujudkan Rasa Peduli Dalam Mengajar dan Turut Serta Mendampingi Kegiatan Murid KB/TK Bukit Kalvari

Identitas Kelompok
NIM
NAMA
JABATAN
2101627282
Felicia Martina Juwantoro
Ketua
2101679531
Falentino Romario Einstein
Anggota
2101634086
Josephine Nathania
Anggota
2101632490
Natasha Setiawan
Anggota
2101631582
Roseline
Anggota
2101633751
Tio Perdana Ismail
Anggota


Kelas
LE32


BINUS UNIVERSITY
2017
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN


Project Luar Kelas Character Building Pancasila


  1. Judul Project : Mewujudkan Rasa Peduli Dalam Mengajar dan Turut Serta Mendampingi Kegiatan Murid KB/TK Bukit Kalvari
  2. Lokasi Project : KB/TK Bukit Kalvari (Jl. Banjar Wijaya, B47 No. 27, Cipete, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15141, Indonesia
Kelompok target kegiatan : Murid Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak
  1. Nama Anggota Kelompok
  1. : Felicia Martina Juwantoro
  2. : Falentino Romario Einstein
  3. : Josephine Nathania
  4. : Natasha Setiawan
  5. : Roseline
  6. : Tio Perdana Ismail
  1. Mata Kuliah : Character Building: Pancasila
  2. Kelas : LE32
  3. Dosen : Antonius Atosökhi Gea

Tangerang, 13 Oktober 2017


                   Mengetahui               Ketua Kelompok


      (……………………………)                        (……………………………)
          Antonius Atosökhi Gea        Felicia Martina Juwantoro


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… ...1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...2
BAB 1 - PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………………………………...3
Tujuan Kegiatan ………………………………………………………….5
Manfaat Kegiatan ………………………………………………………...5
BAB 2 - METODE KEGIATAN ………………………………………………....6
BAB 3 - KONSEP……………………………………………………………..….7
LAMPIRAN……………………………………………………………………..10








BAB 1
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang Kegiatan
Taman kanak-kanak (biasa disingkat menjadi TK), merupakan jenjang pendidikan yang kerap disebut Pendidikan Anak Usia Dini (untuk anak dibawah 6 tahun). Pembelajaran pada tingkat TK ini mengajarkan kurikulum kepada anak supaya lebih terangsang dalam hal pertumbuhan dan perkembangan baik berupa jasmani maupun rohani. Hal ini disiapkan supaya anak-anak dapat mempersiapkan dan lebih mudah menerima pendidikan di tingkat lanjutnya, yakni tingkat Sekolah Dasar). Biasa di TK diajarkan banyak hal seperti, bahasa, agama, membaca, menulis, berhitung, bernyanyi, keterampilan, serta diajarkan juga untuk dapat bersosialisasi dengan keluarga, teman-teman, guru, serta lingkungan di sekitarnya.
Pembelajaran di TK memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
  1. Meningkatkan daya cipta anak-anak
  2. Memacu belajar berbagai jenis ilmu pengetahuan melalui perantara seperti nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni, dan kemandirian
  3. Mengembangkan daya pikir dan peranan anak dalam hidupnya
Walaupun di Indonesia tidak diwajibkan kepada anak-anak usia dini untuk menempuh masa pendidikan di TK, tetapi anak-anak tersebut tetap disarankan untuk menempuhnya supaya anak-anak mempunyai daya tangkap yang lebih cepat, sehingga anak-anak akan lebih mudah untuk menangkap pelajaran di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Taman kanak-kanak memiliki sasaran, yakni mencakup kepada anak-anak yang berusia diatas 4 tahun hingga memasuki pendidikan dasar.
Teori praktik for adulthood (Groos, 1991) mengatakan bahwa bermain merupakan peluang bagi pengembangan keterampilan dan pengetahuan anak yang sangat penting fungsinya. Bermain merupakan suatu kegiatan yang melekat pada anak, sehingga bermain merupakan suatu hal yang paling wajar disukai oleh anak-anak. Melalui pendekatan kepada anak dengan cara bermain, anak-anak dapat dengan mudah mengembangkan beberapa aspek, baik aspek psikis, maupun aspek fisik. Pada prinsipnya bermain mengandung makna yang menyenangkan, seru, dan mengasyikkan, tanpa ada paksaan dari luar diri anak. Bermain sebagai metode pembelajaran di TK hendaknya disesuaikan dengan perkembangan usia dan kemampuan anak didik yang secara berangsur-angsur dikembangkan.
Kemajuan akademis seharusnya tidak menjadi satu-satunya tujuan pendidikan proses pengembangan pengetahuan. Pola pikir dan pertumbuhan anaklah yang paling penting. Sebuah pendidikan yang diberikan oleh seorang guru dengan penuh kasih sayang akan membentuk karakter anak yang positif.
Mengajar pada dasarnya adalah suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada anak didik. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar mengajar.
Mengingat di luar lingkungan nyaman kami bahwa masih banyak sekali orang yang membutuhkan bantuan, hal ini membuat kami dengan senang hati tergerak untuk membantu para pengajar untuk mengajari anak murid di KB/TK Bukit Kalvari. Maka dari itu, dalam rangka memenuhi tugas Character Building: Pancasila, kami sebagai mahasiswa/i Universitas Bina Nusantara berniat untuk membantu. Selain itu, mahasiswa/i dapat mengimplementasikan dalam melakukan aksi sosial secara nyata dan terlibat secara langsung dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Dalam kasus ini, kami memutuskan untuk memilih Sekolah KB/TK Bukit Kalvari sebagai tempat tujuan. KB/TK Bukit Kalvari merupakan sebuah sekolah atau lembaga swasta Kristen. KB/TK Bukit Kalvari berdiri pada tahun 2000. Lembaga ini sendiri sudah berusia 17 tahun 4 bulan pada Oktober 2017. KB/TK Bukit Kalvari ini berlokasi di Jalan Banjar Wijaya, Cluster Yunani, Blok B 47 No. 27, Kota Tangerang, Banten.


  1. Tujuan Kegiatan
  1. Memenuhi tugas Character Building: Pancasila Universitas Bina Nusantara.
  2. Meningkatkan rasa peduli terhadap anak-anak usia dini.
  3. Meningkatkan rasa hormat dan menghargai sesama.
  4. Membantu para staf pengajar dalam mengajar anak-anak.
  5. Menambah pengetahuan tentang bagaimana cara mengajar anak-anak.


  1. Manfaat Kegiatan
  1. Menjadikan mahasiswa sebagai masyarakat Indonesia yang menghargai dan menghormati perbedaan serta meningkatkan rasa peduli dengan sesama.
  2. Menghormati dan menghargai kerja keras para pengajar khususnya para staf guru di KB/TK Bukit Kalvari.


BAB 2
METODE KEGIATAN


Metode kegiatan yang akan kami lakukan di KB/TK Bukit Kalvari  adalah dengan melakukan pengenalan terlebih dahulu. Anak-anak di KB/TK Bukit Kalvari sangat terbuka dengan orang baru dan mereka sangat antusias dalam melakukan pengenalan diri. Setelah mengenal dengan anak-anak tersebut, kamu akan melakukan kegiatan secara interaktif yaitu mempelajari keterampilan, seperti bernyanyi, menari, mewarnai sebuah gambar, berhitung, dan menggambar. Kami menyiapkan materi sesuai tema yang diberikan oleh wali kelas kemudian menyusun rencana pembelajaran yang akan dilakukan bersama-sama di dalam kelas.
Kami akan memberikan perintah maupun arahan tertentu layaknya seorang guru TK yang mengajar anak-anak, kecuali untuk anak KB kami akan mengajak secara halus karena memperhatikan umur yang masih belia. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya tujuan dari pembelajaran yang dilakukan bukanlah pada hasil akhirnya melainkan pada proses belajarnya itu sendiri.






BAB 3
KONSEP


Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah pastilah memiliki hubungan erat dengan kehidupan rakyat Indonesia. Sebagai seorang warga negara Indonesia, Pancasila menjadi pedoman hidup yang pertama dan utama dalam hal kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. Tiap-tiap sila dari Pancasila itu sendiri pastilah memiliki nilai-nilai yang sangat penting dalam kaitannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti pada halnya pada kegiatan ini, yang kami lakukan dengan berpedoman dalam Pancasila.
Indonesia adalah negara beragama, bisa dilihat dari bunyi sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian pengajaran agama tentunya harus dimulai sejak dini atau pada masa anak - anak. Sederhananya, kami dari kelompok berusaha menanamkan nilai ini pada anak-anak di KB/TK Bukit Kalvari untuk mencintai Tuhan dengan selalu berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa tiap kali memulai dan menyelesaikan suatu kegiatan. Seperti sebelum dan sesudah makan, maupun sebelum dan sesudah pelajaran dimulai.
Anak-anak kecil, khususnya yang masih berusia balita dan dalam masa pertumbuhan merupakan penerus bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Sebagai penerus bangsa di masa mendatang, yang mungkin jauh dari pengawasan generasi sekarang, tentulah sangat baik bagi kita untuk menanamkan nilai dari sila kedua. Bukan hanya dalam kehidupan bernegara, tentunya dalam kehidupan bermasyarakatpun nilai dari sila kedua ini akan menjadi penolong dalam kehidupan di masa mendatang. Dalam penerapannya pada pengajaran, kami dari kelompok berusaha menolong anak-anak yang memiliki kesulitan dalam hal belajar, juga berusaha menanamkan nilai-nilai moral dan nilai kesopanan yang ada dalam masyarakat. Memberikan salam, saling menyapa dan bagaimana anak-anak harus bertutur kata yang baik kepada orang yang lebih baik. Hal tersebut kami lakukan dengan harapan dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak akan pentingnya rasa peduli dan sopan terhadap sesama, sebagaimana kita ketahui bahwa anak-anak kecil banyak belajar dari contoh yang ada di sekitar mereka.
Masih pada penerapan sila kedua, kami juga menanamkan bahwa sebagai sesama haruslah membudayakan nilai-nilai pancasila pada sila ke 2 yaitu adil, juga tidak mendiskriminasi sesama. Dalam hal ini haruslah kita sesama manusia memperlakukan secara adil, karena kita di ciptakan setara.
Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Kita sebagai sesama, agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terwujud maka haruslah ada rasa toleransi diantara setiap masyarakat di Indonesia. Sikap dan rasa toleransi inilah yang membuat sebuah negara menjadi sejahtera dan damai.
Dalam hal ini kita sebagai sesama haruslah kita satukan banyak orang dari berbagai latar yang beragam guna untuk meraih suatu kesatuan. Rasa yang senasib dan sependeritaan pun dapat mempererat kesatuan, dengan rasa kesamaan rasa pasti orang akan berfikir orang lain adalah bagian dari hidupnya, dan pada waktu itulah muncul rasa saling toleransi. Dalam pengajaran kami juga, kami menggunakan sila ketiga sebagai landasan dalam mengajar anak-anak untuk lebih menghargai sesama.
Pada sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dalam hal ini kita diajarkan bahwa betapa pentingnya negara dan masyarakat, dalam hal ini kita diajarkan bagaimana cara berdemokrasi, berkat sifat persatuan dari Pancasila, sila keempat mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam hal ini kita harus terapkan nilai-nilai penting dalam sila ini yaitu, sebagai Negara yang dan masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, dan dalam hal ini kita tidak bisa memaksakan kehendak orang lain, karena kita sebagai orang yang berideologi mempunyai hak masing-masing, dan dalam hal berdemokrasi kita harus memberikan kepercayaan kita pada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dalam kasus ini kita sebagai warga negara Indonesia haruslah mengembangkan sikap dan suasana kekeluargaan dan saling bergotong royong, dan kita juga harus mengembangkan sikap adil terhadap sesama dengan latar yang berbeda-beda,dan dalam hal ini kita jangan menggunakan usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain karena itu sangatlah bertentangan dengan sila kelima ini.

Ketika kita ingin memajukan negara kita, kita harus menghargai hasil karya orang lain, oleh karena itu, dalam sistem pengajaran kami juga menghargai karya-karya yang dibuat oleh siswa-siswi KB/TK Bukit Kalvari dan memperlakukan mereka sama rata sebagaimana negara dan hukum akan memperlakukan mereka sama rata nantinya.

Komentar

Postingan Populer